KEPADA SISWA/I SMK

Saya tahu, kebanyakan kalian aktif di internet (warnet), jadi untuk mengetahui informasi tentang pelajaran PKn SMK, anak-anak harus aktif membuka Blog ini agar tidak ketingglan informasi . melalui blog ini bapak akan memberikan tugas, PR, info nilai, bahkan polling, dll yang berhubungan dengan pelajaran PKn di SMK Islamic Village, kalian bisa memberi komentar yang sportif dengan memberikan identitas yang jelas, selamat berbloger ria.

Senin, 18 Oktober 2010

Tugas kelas XII semua jurusan membuat Resume

Baca dan pahami Teks di bawah ini dan buatkan resumenya dengan di tulis tangan.

BAB I
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA



Standar Kompetensi :
1. Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka.

Kompetensi Dasar :
1.1. Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka.
1.2. Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan.
1.3. Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka.


A. PENDAHULUANPemahaman mendalam terhadap latar belakang historis, dan konseptual tentang Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 bagi setiap warga negara, merupakan suatu bentuk kewajiban sebelum kita dapat melaksanakan nilai-nilainya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kewajiban tersebut merupakan konsekuensi formal dan konsekuensi logis dalam kedudukan kita sebagai warga negara. Karena kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara (Filsafat Negara), maka setiap warga negara wajib loyal (setia) kepada dasar negaranya.
Perjalanan hidup suatu bangsa sangat tergantung pada efektivitas penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai dasar negara merupakan dasar dalam mengatur penyelenggaraan negara disegala bidang, baik bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya dan hankam. Era global menuntut kesiapan segenap komponen bangsa untuk mengambil peranan sehingga dampak negatif yang kemungkinan muncul, dapat segera diantisipasi.
Kesetiaan, nasionalisme (cinta tanah air) dan patriotisme (kerelaan berkorban) warga negara kepada bangsa dan negaranya dapat diukur dalam bentuk kesetiaan (loyalitas) mereka terhadap filsafat negaranya yang secara formal diwujudkan dalam bentuk Peraturan perundang-undangan (Undang-Undang Dasar 1945, Ketetapan MPR, Undang-Undang, dan Peraturan Perundangan lainnya). Kesetiaan warga negara tersebut akan nampak dalam sikap dan tindakan, yakni menghayati, mengamalkan dan mangamankan. Kesetiaan ini akan semakin mantap jika mengakui dan meyakini kebenaran, kebaikan dan keunggulan Pancasila sepanjang masa.
Pancasila dalam kedudukannya sebagai Ideologi negara, diharapkan mampu menjadi filter dalam menyerap pengaruh perubahan jaman di era globalisasi ini. Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya yang berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual. Suatu ideologi negara, merupakan hasil refleksi manusia berkat kemampuanya mengadakan distansi (menjaga jarak) terhadap dunia kehidupannya. Antara keduanya, yaitu ideologi dan kenyataan hidup masyarakat terjadi hubungan dialektis, sehingga berlangsung pengaruh timbal balik yang terwujud dalam interaksi yang disatu pihak memacu ideologi makin realistis dan dilain pihak mendorong masyarakat makin mendekati bentuk yang ideal. Ideologi mencerminkan cara berfikir masyarakat, namun juga membentuk masyarakat menuju cita-cita.

B. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

1. Pancasila Kesepakatan Bangsa Indonesia
Sebelum pembahasan lebih lanjut tentang Pancasila sebagai idelogi terbuka, terlebih dahulu yang harus kita pahami adalah bahwa “Pancasila telah menjadi kesepakatan bangsa Indonesia” sejak berdirinya Negara (Proklamasi) Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945. Dengan demikian, siapapun yang menjadi warga negara Indonesia hendaknya menghargai dan menghormati kesepakatan yang telah dibangun oleh para pendiri negara (founding fathers) tersebut dengan berupaya terus untuk menggali, menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila yang sila-silanya diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, telah menjadi kesepakatan nasional sejak ditetapkan tanggal 18 Agustus 1945, dan akan terus berlanjut sepanjang sejarah Negara Republik Indonesia. Kesepakatan tersebut merupakan perjanjian luhur atau kontrak sosial bangsa yang mengikat warga negaranya untuk dipatuhi dan dilaksanakan dengan semestinya.

Untuk membuktikan bahwa Pancasila merupakan hasil kesepakatan bangsa Indonesia dengan legalitas yang kuat, kiranya perlu dilengkapi dengan justifikasi yuridik, filsafat dan teoritik serta sosiologik dan historik.

Justifikasi Juridik
Bangsa Indonesia telah secara konsisten untuk selalu berpegang kepada Pancasila dan UUD 1945, sebagaimana telah diamanatkan adanya rumusan Pancasila ke dalam undang-undang dasar yang telah berlaku di Indonesia dan beberapa Ketetapan MPR Republik Indonesia.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
................ dalam suatu susunan negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Konstitusi Republik Indonesia Serikat (1949)
.................... Maka demi ini kami menyusun kemerdekaan kami itu dalam suatu Piagam negara yang berbentuk republik federasi, berdasarkan pengakuan ke-Tuhanan Yang Maha Esa, perikemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan dan keadilan sosial. ....................................

Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia (1950)
.................... Maka demi ini kami menyusun kemerdekaan kami itu dalam suatu Piagam negara yang berbentuk republik-kesatuan, berdasarkan pengakuan ke-Tuhanan Yang Maha Esa, perikemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan dan keadilan sosial, untuk mewujudkan kebahagiaan, kesejahteraan, perdamaian dan kemerdekaan dalam masyarakat dan Negara hukum Indonesia Merdeka yang berdaulat sempurna.

Ketetapan MPR RI No.XVII/MPR/1998 tentang HAK ASASI MANUSIA
Pasal 2
Menugaskan kepada Presiden Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk meratifikasi berbagai instrumen Perserikatan Bangsa Bangsa tentang Hak Asasi Manusia, sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Ketetapan MPR RI No.V/MPR/2000 tentang PEMANTAPAN PERSATUAN DAN KESATUAN NASIONAL
Arah Kebijakan
(2) Menjadikan Pancasila sebagai ideologi negara yang terbuka dengan membuka wacana dan dialog terbuka di dalam masyarakat sehingga dapat menjawab tantangan sesuai dengan visi Indonesia masa depan.

Ketetapan MPR RI No.V/MPR/2000 tentang PEMANTAPAN PERSATUAN DAN KESATUAN NASIONAL
Pengertian
Etika kehidupan berbangsa merupakan rumusan yang bersumber dari ajaran agama, khususnya yang bersifat, universal, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang tercermin dalam Pancasila sebagai acuan dasar dalam berpikir, bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa.

Justifikasi Teoritik - Filsafati
Yaitu merupakan usaha manusia untuk mencari kebenaran Pancasila dari sudut olah pikir manusia, dari konstruksi nalar manusia secara logik. Pada umumnya olah pikir filsafati dimulai dengan suatu aksioma, yakni suatu kebenaran awal yang tidak perlu dibuktikan lagi, karena hal tersebut dipandang suatu kebenaran yang hakiki. Para pendiri negara dalam membuktikan kebenaran Pancasila dimulai dengan suatu aksioma bahwa :”Manusia dan alam semesta ini adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dalam suatu partalian yang selaras atau harmoni”. Aksioma ini dapat ditemukan rumusannya dalam Pembukaan UUD 1945 pada aline kedua, keempat dan pasal 29, sebagai berikut :
Alinea Kedua,
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

Alinea Keempat,
............, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, .................

Pasal 29 ayat (1)
Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
Justifikasi Sosiologik – Historik
Menurut penggagas awal (Ir. Soekarno), bahwa Pancasila digali dari bumi Indonesia sendiri dan dikristalisasikan dari nilai-nilai yang berkembang dalam kehidupan rakyat Indonesia yang beraneka ragam. Nilai-nilai tersebut dapat diamati pada kelompok masyarakat yang tersebar di seluruh Indonesia yang dalam implementasinya sangat disesuaikan dengan kultur masyarakat yang bersangkutan. Dengan demikian, nampak jelas bahwa sesungguhnya Pancasila telah menjadi living reality (kehidupan nyata) jauh sebelum berdirinya negara republik Indonesia. Beberapa contoh nilai-nilai Pancasila yang telah berkemang di dalam kehidupan masyarakat antara lain :
No
Asal Daerah
Nilai-nilai/Ungkapan Yang Berkembang
Keterangan
1.
Jawa
a. tepo seliro (tenggang rasa),
b. sepi ing pamrih rame ing gawe (mau bekerja keras tanpa pamrih),
c. gotong royong (berat ringan ditanggung bersama)
Adanya konsep hu-manitas yang sudah menjiwai bangsa Indonesia.
2.
Minangkabau
1) Bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh mufakat
Konsep sovereinitas.
2) Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah
Konsep religiositas
c. Penghulu beraja ke mufakat, mufakat beraja pada kebenaran.
Konsep humanitas
3.
Minahasa
a. Pangilikenta waja si Empung si Rumer reindeng rojor (Sekalian kita maklum bahwa yang memberikan rahmat yakni Tuhan Yang Maha Esa)
Konsep religiositas
b. Tia kaliuran si masena impalampangan (Jangan lupa kepada “Dia” yang memberi terang.
Konsep religiositas
4.
Lampung
§ Tebak cotang di serambi, mupakat dilemsesat (Simpang siur di luar, mufakat di dalam balai).
Konsep sovereinitas.
5.
Bolaang Mangondow
§ Na’buah pinayung (Tetap bersatu dan rukun).
Konsep nasionalitas/ persatuan
6.
Madura
§ Abantal sadat, sapo’iman, payung Allah (Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa)
Konsep religiositas
7.
Bugis/ Makasar
§ Tak sakrakai allowa ritang ngana langika (Matahari tak akan tenggelam di tengah langit).
Konsep religiositas
8.
Bengkulu
§ Kalau takut dilambur pasang, jangan berumah di pinggir pantai.
Konsep humanitas
9.
Maluku
§ Kaulete mulowang lalang walidase nausavo sotoneisa etolomai kukuramese upasasi netane kwelenetane ainetane (Mari kita bersatu baik dilaut maupun di darat untuk menentang kezaliman).
Konsep humanitas dan persatuan
10.
Batak (Manda-iling)
§ Songon siala sampagul rap tuginjang rap tu roru (Berat sama dipanggul, ringan sama dijinjing).
Konsep persatuan dan kebersamaan
11.
Batak (Toba)
§ Sai masia minaminaan songon lampak ni pisang, masitungkol tungkolan songon suhat dirobean (Biarlah kita bersatu seperti batang pisang dan mendukung seperti pohon tales di kebun).
Konsep persatuan

Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, jelaslah bahwa bagi bangsa Indonesia tidak perlu diragukan lagi tentang kebenaran Pancasila sebagai dasar negara, ideologi nasional maupun pandangan hidup bangsa dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Hal ini terbukti setelah kita analisis dari sudut justifikasi yuridik, filsafati dan teoritik serta sosiologik dan historik. Untuk itu, semakin jelaslah bahwa Pancasila merupakan kesepakatan bangsa, suatu perjanjian luhur yang memiliki legalitas, kebenaran dan merupakan living reality yang selama ini telah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan sudut pandang justifikasi filsafati dan teoritik inilah bangsa Indonesia yang memiliki beraneka ragam suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) mampu hidup berdampingan secara damai, rukun dan sejahtera dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika serta dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai perwujudan tersebut, maka bangsa Indonesia dikenal oleh bangsa-bangsa manca negara sebagai bangsa yang memiliki sifat khas kepribadian (unik) antara lain : ramah tamah, religius, suka membantu sesama (solideritas), dan mengutamakan musyawarah mufakat.


Pengertian Pancasila
Dalam rangka lebih memahami tentang Pancasila sebagai idelogi terbuka, maka perlu dijelaskan lebih dahulu apa itu Pancasila. Banyak tokoh nasional yang telah merumuskan konsep Pancasila sesuai dengan sudut pandang masing-masing. Namun jika dicermati, secara umum definisi konsep tersebut relatif sama. Berikut adalah beberapa pengertian tentang Pancasila yang dikemukakan oleh para ahli.
a. Muhammad Yamin.
Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti lima dan Sila yang berarti sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.

b. Ir. Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.

c. Notonegoro
Pancasila adalah Dasar Falsafah Negara Indonesia. Berdasarkan pengertian ini dapat disimpulkan Pancasila pada hakikatnya merupakan dasar falsafah dan Ideologi negara yang diharapkan menjadi pendangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.

d. Berdasarkan Terminologi.
Pada 1 juni 1945, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUKI), Pancasila yang memiliki arti lima asas dasar digunakakn oleh Presiden Soekarno untuk memberi nama pada lima prinsip dasar negara Indonesia yang diusulkannya. Perkataan tersebut dibisikan oleh temannya seorang ahli bahasa yang duduk di samping Ir. Soekarno, yaitu Muhammad Yamin.
Pada tanggal, 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia merdeka dan keesokan harinya (18 Agustus 1945) salah satunya disahkan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang di dalamnya memuat isi rumusan lima prinsip dasar negara yang diberi nama Pancasila. Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa Indonesia dan dijadikan istilah yang sudah umum.

Rabu, 09 Juni 2010

NILAI SMT GENAP TP. 09/10 KLA XI SEMUA JURUSAN

DAFTAR NILAI PESERTA DIDIK
SMK ISLAMIC VILLAGE SEMESTER GENAP TP. 2009/2010
Mata Pelajaran
: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Kelas
: XI KU


No
No.Induk
Nama
KD.1
KD2
KD3
Jml
Rt
UTS
RT2

US
N
Alpa
NR
1
1.08.1752
Amalina Purwadi
90
85
80
255
85
86
86

87
86
0
86
2
1.08.1753
Azizah
90
90
90
270
90
76
83

87
85
0
85
3
1.08.1754
Dede Ratna S
80
90
90
260
87
97
92

91
91
0
91
4
1.08.1755
Dista Mutia Putri
80
90
90
260
87
83
85

69
77
0
77
5
1.08.1756
Eka Septiani M
90
75
70
235
78
90
84

75
79
0
79
6
1.08.1757
Febby Winarly
90
90
90
270
90
74
82

91
86
0
86
7
1.08.1758
Firdhyan
90
90
90
270
90
80
85

85
85
0
85
8
1.08.1761
Iriyanti Komaria
90
90
80
260
87
94
90

87
89
0
89
9
1.08.1762
Luluk Musdhalifah
90
85
90
265
88
96
92

75
83
0
83
10
1.08.1764
Mia Prima Wulan
90
50
80
220
73
82
78

73
75
0
75
11
1.08.1765
Murni
90
90
80
260
87
85
86

69
77
0
77
12
1.08.1766
Novita Kurniawaty
90
80
90
260
87
89
88

77
82
0
82
13
1.08.1767
Nurhazizah
90
85
95
270
90
84
87

83
85
0
85
14
1.08.1768
Rian Adi Putra
90
70
70
230
77
85
81

59
70
0
70
15
1.08.1769
Risvi Rachma Yanti
90
90
70
250
83
99
91

77
84
0
84
16
1.08.1770
Salfrina Pane
80
90
90
260
87
73
80

71
75
0
75
17
1.08.1772
Yuliana
80
90
80
250
83
98
91

91
91
0
91
Kelas
: XI PM


1
1.08.1773
Abdul Rohim
75
75
60
210
70
77
74

83
78
0
78
2
1.08.1775
Ahmad Syafe'i
80
80
80
240
80
70
75

81
78
0
78
3
1.08.1776
Alviana
90
90
90
270
90
94
92

85
89
0
89
4
1.08.1777
Andri
90
90
90
270
90
79
85

77
81
0
81
5
1.08.1778
Anthonius Adolf R
90
75
80
245
82
73
77

77
77
0
77
6
1.08.1779
Ari Hidayat
90
90
90
270
90
77
84

71
77
0
77
7
1.08.1780
Budi Prakoso
90
90
90
270
90
80
85

79
82
1
81
8
1.08.1781
Eka Kosasih
80
75
75
230
77
70
73

70
72
0
72
9
1.08.1782
Febri Rahmadhani L
90
90
90
270
90
83
87

85
86
0
86
10
1.08.1783
Imay Ahadiati
90
90
90
270
90
95
93

81
87
0
87
11
1.08.1784
Ismail
90
85
90
265
88
72
80

73
77
1
76
12
1.08.1785
M. Farid Abdillah
90
90
90
270
90
53
72

85
78
0
78
13
1.08.1786
M. Ikhwan
90
90
90
270
90
52
71

70
71
1
70
14
1.08.1787
Mei Sari Yuningsih
85
85
85
255
85
98
92

77
84
0
84
15
1.08.1788
Nopran Diansyah
90
90
90
270
90
70
80

71
76
0
76
16
1.08.1789
Nur Dahyanti
85
85
85
255
85
79
82

61
72
0
72
17
1.08.1790
Prasatya
80
80
90
250
83
84
84

63
73
3
70
18
1.08.1791
Ratna Sari
90
90
90
270
90
85
88

67
77
0
77
19
1.08.1792
Redho Rahmad P
85
85
85
255
85
70
78

63
70
0
70
20
1.08.1793
Rendy Saputra
90
90
90
270
90
80
85

55
70
0
70
21
1.08.1795
Satria
80
80
80
240
80
65
73

70
71
1
70
22
1.08.1796
Syaiful Ammar
90
90
90
270
90
60
75

70
73
0
73
23
1.08.1797
Yulianto
75
75
70
220
73
65
69

70
70
0
70
Kelas
: XI AP

1
1.08.1798
Ajeng Assyifa Lestari
85
90
90
265
88
76
82

90
86
0
86
2
1.08.1799
Amsani Setiawaty
85
90
80
255
85
70
78

62
70
0
70
3
1.08.1800
Annisa Nurul Husna
85
90
90
265
88
65
77

64
70
0
70
4
1.08.1801
Cindy Ellisa C
85
90
90
265
88
70
79

68
74
4
70
5
1.08.1802
Dasina
85
80
90
255
85
60
73

88
80
0
80
6
1.08.1803
Diah Ayu Wulandari
85
90
80
255
85
74
80

63
71
1
70
7
1.08.1804
Eka Novia Rizki
85
90
85
260
87
73
80

66
73
0
73
8
1.08.1805
Elis Setiawati
85
90
90
265
88
75
82

66
74
0
74
9
1.08.1806
Ester Komalasari
85
80
80
245
82
80
81

76
78
0
78
10
1.08.1807
Eulis Hartati
85
70
90
245
82
70
76

66
71
0
71
11
1.08.1808
Intan Sulistriani
85
90
90
265
88
82
85

76
81
0
81
12
1.08.1809
Intan Sasya M
85
90
90
265
88
96
92

84
88
0
88
13
1.08.1810
Kartini
85
90
90
265
88
60
74

66
70
0
70
14
1.08.1811
Leni Asmawati
85
85
90
260
87
75
81

62
71
0
71
15
1.08.1812
Linda Puji Astuti
85
70
90
245
82
75
78

64
71
1
70
16
1.08.1813
Muslimah
85
90
90
265
88
88
88

74
81
0
81
17
1.08.1814
Nia Lisnawati
85
80
75
240
80
75
78

62
70
0
70
18
1.08.1815
Novia Indriyani
85
85
80
250
83
70
77

64
70
0
70
19
1.08.1816
Nurlita Oktariana
85
90
90
265
88
65
77

66
71
0
71
20
1.08.1817
Nurul Fatia
85
90
85
260
87
52
69

76
73
0
73
21
1.08.1818
Ridha Pristy
85
85
90
260
87
77
82

76
79
0
79
22
1.08.1819
Sunawaroh
85
90
60
235
78
50
64

80
72
0
72
23
1.08.1820
Tri Harti Indraeni
85
90
90
265
88
84
86

66
76
0
76
Kelas
: XI MM

1
1.08.1821
Aditya Nugroho
80
80
80
240
80
75
78

69
73
0
73
2
1.08.1823
Andi Nugroho
75
80
77.5
233
78
75
76

69
73
0
73
3
1.08.1824
Apriyaldi
75
80
77.5
233
78
79
78

64
71
1
70
4
1.08.1825
Arie Rahmanto
70
70
70
210
70
77
74

83
78
2
76
5
1.08.1826
Arvin Septian
85
80
82.5
248
83
67
75

81
78
0
78
6
1.08.1827
Ayla Ananda TM
85
70
77.5
233
78
52
65

87
76
0
76
7
1.08.1828
Deri Wahidayat
75
80
77.5
233
78
66
72

87
79
0
79
8
1.08.1829
Dimas Setiadji
80
80
80
240
80
69
75

83
79
0
79
9
1.08.1830
Dimas Tirto Prabowo
80
60
70
210
70
79
75

65
70
0
70
10
1.08.1832
Enrico Giyan Bagus
70
60
65
195
65
70
68

77
72
0
72
11
1.08.1833
Gittri Suci Puspa S
85
100
92.5
278
93
82
87

97
92
0
92
12
1.08.1834
Ibnu Khoiru Da'i
80
80
80
240
80
66
73

75
74
0
74
13
1.08.1835
Kuswanti Cahyani
80
80
80
240
80
66
73

89
81
0
81
14
1.08.1836
Langgeng Teguh
75
70
75
220
73
48
61

83
72
0
72
15
1.08.1837
M. Gemilang Ardhito
70
90
80
240
80
50
65

77
71
0
71
16
1.08.1838
M. Ikhsanuddin
75
70
75
220
73
54
64

81
72
0
72
17
1.08.1839
M. Rifqi Attaqi
75
70
75
220
73
70
72

69
70
0
70
18
1.08.1840
M. Rifqi Widyan
75
80
77.5
233
78
70
74

77
75
2
73
19
1.08.1841
M. Robby S
80
80
80
240
80
69
75

79
77
0
77
20
1.08.1842
Maria Ulfah
80
80
80
240
80
95
88

93
90
0
90
21
1.08.1843
Maulana Karisma
70
65
70
205
68
77
73

81
77
3
74
22
1.08.1844
Mujahidah Syafia
85
80
82.5
248
83
91
87

79
83
0
83
23
1.08.1845
Muslih Cetero



0
####

####

45
####
0
####
24
1.08.1846
Neneng Nurul Husna
85
100
92.5
278
93
98
95

97
96
0
96
25
1.08.1847
Rahmat Hidayat
70
65
70
205
68
74
71

71
71
0
71
26
1.08.1848
Rana Rianto
75
90
82.5
248
83
94
88

71
80
0
80
27
1.08.1849
Rieza Akbar
75
80
77.5
233
78
77
77

91
84
1
83
28
1.08.1850
Rifqi Nugraha
80
60
70
210
70
85
78

79
78
1
77
29
1.08.1851
Septya Dwi Hartanti
80
80
80
240
80
96
88

97
93
0
93
30
1.08.1852
Shella Avenia EK
85
70
77.5
233
78
96
87

87
87
0
87
31
1.08.1853
Siti Nurhadiyanti
85
80
82.5
248
83
71
77

85
81
0
81
32
1.08.1854
Sohib Asih Noor F
80
70
75
225
75
74
75

87
81
0
81
33
1.08.1855
Syawal Fauzan
85
70
85
240
80
79
80

85
82
3
79
34
1.08.1856
Yuda Mas Putra
75
50
62.5
188
63
82
72

83
78
0
78
35
1.08.1857
Yudi Prasetiawan
85
40
62.5
188
63
65
64

77
70
0
70

Rabu, 02 Juni 2010

PENGUMUMAN UNTUK KELAS XI

Bagi siswa/i yang mendapatkan nilai ujian semester kurang dari 4,00, maka wajib ujian ulangan dengan mengerjakan 50 soal PG yang ada di blog ini juga.
Caranya langsung di jawab di kertas selembar dengan menuliskan jawabannya langsung dan keterangannya.
Hasilnya dikumpulkan terakhir hari senin, 7 juni 2010 pukul 12.00
Demikian pengumuman ini, agar diumumkan kepada yang lain.

Tangerang, Juni 2010


Guru PKn SMK

Minggu, 23 Mei 2010

PENGUMUMAN UNTUK SEMUA SISWA/ISMK, 24/05/2010

Assalamu'alikum wr. wb.

Diumumkan kepada siswa/i SMK yang telah lulus, dihimbau dan sedikit diharapkan dapat menyumbangkan buku paket PKn kepada sekolah yang akan digunakan kembali oleh adik-adik kelasnya, karena hal itu akan lebih bermanfaat dan menjadi amal ibdah bagi penyumbangnya, pengumpulan sumbangan langsung kepada guru PKn SMK setiap hari kerja di ruang Pak Agus.

mohon dilanjutkan kepada yang lain.

Demikian pengumuman ini disampaikan

Nb. Beri identitas dalam buku
contoh :
Sumbangan dari : Hana Mahardika
kelas XII KU
tahun Pelajaran 2009/2010

PENGUMUMAN untuk kelas XI, 24/5/2010

Diumumkan kepada siswa/1 kelas XI yang namanya tersebut di bawah ini agar menemui guru PKn antara tgl 01 - 06 Juni 2010 karena masih ada nilai harian yang belum masuk, apabila pada tanggal tersebut belum/tidak menemui guru yang bersangkutan, maka dianggap nilai sudah maksimal.
Kelas XI AP :
1. Amsani
2. Cindy
3. Kartini
4. Nurul Fatiya

Kelas XI MB
1. Ahmad Safe'i
2. Eka Kosasih
3. Prasatya
4. Satria

Kelas XI AK
1. Firdiyan
2. Irayanti
3. Risvi

Kelas XI MM
1. Dimas Tirto
2. Enrico
3. Langgeng
4. M. Ikhsan
5. Maulana
6. Rahmat Hidayat
7. Rifqi Nugraha
8. Syawal Fauzan
9. Yuda Mas Putra
10 Yudi
Demikian pengumuman agar dapat dimaklumi :

SOAL PKN SEMESTER GENAP KELAS XI

1. Tujuan utama dari kerja sama antar bangsa adalah...
a. Membina persahabatan
b. Membina perdamaian
c. Membina persatuan
d. Menciptakan ketertiban dan kesejahteraan
e. Tidak diasingkan dari negara lain..

2. Perjanjian yang dibuat lebih dari dua negara disebut perjanjian...
a. regional
b. internasional
c. bilateral
d. multilateral
e. antar bangsa

3. Salah satu institusi yang sangat berperan dalam melaksanakan diplomasi adalah...
a. perdana mentri
b. perwakilan deplomatik
c. presiden
d. wakil presiden
e. sekretaris kabinet

4. Salah satu dari prinsip diplomasi di Indonesia adalah...
a. menyesuaikan kepentingan bangsa lain dengan kepentingan nasional.
b. Mencari sumber dana dan devisa bagi negara
c. Memonitor dan mengevaluasi kinerja konsuler
d. Menjalin kerja sama tidak mengikat dengan negara lain
e. Memajukan pertahanan pangan secara bersama

5. Berikut ini merupakan perjanjian Internasioanl yang diklasifikasikan berdasarkan pada kriteria jumlah negara pembuatnya adalah...
a. perjanjian antar negara dan perjanjian antar kepala negara
b. perjanjian bilateral dan perjanjian multilateral
c. perjanjian batas laut dan perjanjian politis
d. perjanjian dua tahapan dan perjanjian tiga tahapan
e. perjanjian yang menentukan dan perjanjian yang dilaksanakan

6. Ratifikasi adalah tahap penting dalam pembuatan perjanjian intrnasional karena...
a. perjanjian tersebut bersifat mengikat
b. untuk menghindari pengingkaran di lain waktu
c. menyamakan persepsi di anatara utusan yang berunding dengan negara pengutus
d. menentukan sanksi bagi pelanggara perjanjian
e. mencerminkan paham demokrasi.

7. Batalnya suatu perjanjian internasional karena...
a. tidak tercapainya kesepakatan antara para pihak
b. terdapat kekeliruan dalam dasar pokok perjanjian tersebut
c. bertentangan dengan ketentuan PBB
d. tidak dilaksanakan oleh para pihak
e. tidak menapat pengesahan

8. Berakhirnya suatu perjanjian internasioanl adalah apabila...
a. menimbulkan konflik di antara para pihak.
b. Tidak sesuai dengan tujuan dibuatnya perjanjian
c. Telah merugikan salah satu pihak
d. Merugikan pihak/negara lain di luar perjanjian
e. Dibuat perjanjian baru untuk mengakhiri perjanjian tersebut.

9. Keanggotaan ASEAN bersifat...
a. terbuka untuk semua negara di dunia
b. terbuka untuk negara di kawasan ASEAN
c. terbatas untuk negara-negara pendiri ASEAN
d. tertutup untuk negara-negara di kawasan ASEAN
e. suka rela untuk semua negara

10. Tingkatan tertinggi dari perwakilan konsuler adalah...
a. duta besar
b. konsulat jendral
c. konsulat
d. wakil konsulat
e. agen konsulat

11. Yang mengemukakan bahwa study ilmu hubungan internasional bukan merupakan study dari hubungan antar bangsa tetapi juga merupakan hubungan antar bangsa adalah...
a. Mc. Clelland
b. Warsito Sunarjo
c. Tygve Nathiessen
d. Muktar Kusuma Atmaja
e. Umar Wirahadi Kususmah

12. Berikut ini yang bukan merupakan komponaen-komponen yang harus ada dalam hubungan internasional adalah...
a. politik internasional
b. study tentang peristiwa internasional
c. hukum internasional
d. organisasi dan adiminstrasi internasional
e. kepentingan nasional

13. Berikut ini yang bukan merupakan hal-hal yang melatarbelakangai pentingnya hubungan internasional adalah...
a. setiap negara tidak dapat hidu sendiri di dunia
b. setiap negara saling ketergantungan
c. stiap negara memiliki sumber daya alam yang berbeda
d. negara maju dapat menguasai negara berkembang
e. untuk memacu pertumbuhan ekonomi setiap negara

14. Di era globalisasi seperti saat ini hubungan antar bangsa atau hubungan intrnasional sangat diperlukan oleh setiap negara karena...
a. negara yang tidak kerja sama dengan negara lain akan ketinggalan bahkan akan dikucilkan
b. untuk menjamin kesejahteraan rakyat seluruh dunia
c. Setiap negara berkembang pasti tergantung kepada negara maju
d. Kekuatan negara maju dapat mengancam negara berkembang
e. Semua negara terikat oleh hukum internasional yang mengharuskan melakukan kerja sama dengan negara lain.

15. Proses lewat mana sebuah kebijakan luar negeri dilakukan merupakan pengertian dari...
a. politik luar negeri
b. politik internasional
c. hubungan intrenasional
d. diplomasi
e. negosiasi

16. Perilaku yang dipegunakan oleh suatu negara ketika memperjuangkan kepentingannya dalam hubungan dengan negara-negara lain yang berhubungan dengan proses pembuatan keputusan dengan tetap berlandaskan ideologi negaranya merupakan pengertian dari...
a. politik luar negeri
b. politik internasional
c. hubungan intrenasional
d. diplomasi
e. negosiasi


17. Politik luar negeri indonesia adalah bebas aktif, berikut ini yang bukan merupakan arti bebas dari politik tersebut adalah ...
a. Indonesia tidak memihak kekuatan negara manapun di dunia
b. Bebas sebagai negara yang berdaulat
c. Kebebasan sesuai dengan pandangan dan pemikiran pemimpin bangsa Indonesia
d. Kebebasan yang didasari atas ideologi pancasila dan UUD 1945
e. Kebebasan yang dibatasi ideologi bangsa

18. Istilah bebas aktif sebagai sifat politik luar negeri Indonesia tertuang dalam Tap. MRPS nomor...
a. XII/MPRS/1966
b. XII/MPRS/1967
c. XII/MPRS/1968
d. XII/MPRS/1969

19. Berikut ini yang merupakan pengertian aktif dari politik luar negeri Indonesia adalah....
a. selalu hadir setiap ada undangan internasional
b. menjadi pengurus lembaga Internasional
c. selalu aktif dalam penyelesaian kejadian internasional sesuai komitmen bangsa
d. aktif menjadi anggota lembaga-lembaga internasional
e. aktif mengikuti perkembangan informasi yang berkaitan dengan kejadian internasional.

20. Berikut ini yang bukan merupakan latar belakang munculnya politik luar negeri Indonesia ”bebas aktif” adalah...
a. Setelah perang dunia kedua, munculnya dua pusat kekuatan yaitu Amerika dan Uni Soviet.
b. Meledaknya semangat nasionalisme di wilayah Asia dan Afrika
c. Gerakan anti kolonilaisme di negara-negara berkembang
d. Keinginan Indonesia untuk bersikap netral
e. Agar Indonesia diakui oleh dunia, sebagai negara besar di wilayah asia.

21. Ketegangan yang terjadi antara Amerika dan Uni Soviet setelah perang kedua dikenal dengan istilah...
a. Gencatan senjata
b. Perang terbuka
c. Perang dingin
d. Perang pemikiran
e. Perang politik, ekonomi dan keamanan

22. Paska perang dunia kedua, adanya dua kekuatan atau dua kutup yaitu Amerika dan Uni Soviet biasa disebut dengan istilah...
a. Transformasi
b. Bipolarisasi
c. Reformasi
d. Suksesi
e. Degradasi

23. istilah politik luar negeri Indonesia pertama kali di sampaikan dalam sidang Badan Pekerja KNIP pada tanggal 2 september 1948 disampaikan oleh...
a. Ir. Soekarno
b. Mohamad Hatta
c. Muhamad Yamin
d. Hos Cokro aminoto
e. Agus Salim

24. Menurut Clymer Rodee, berikut ini yang bukan merupakan faktor yang mempengaruhi perumusan kebijakan politik luar negeri adalah...
a. Letak geografis
b. Jumlah penduduk
c. Kekayaan alam
d. Rumpun bangsa
e. Sejarah perjuangan bangsa

25. Landasan idiil politik luar negeri Indonesia adalah...
a. Pancasila
b. UUD 1945
c. UU No. 37 Tahun 1999
d. UU No. 24 Tahun 2000
e. UU No. 25 Tahun 2004

26. Berikut ini yang bukan merupakan landasan operasional politik luar negeri Indonesia adalah...
a. UU No. 37 Tahun 1999
b. UU No. 24 Tahun 2000
c. UU No. 25 Tahun 2004
d. UU No. 24 Tahun 2004
e. PP No. 7 Tahun 2005

27. Berkaitan dengan tujuan politik luar negeri Indonesia, Muhamad Hatta merumuskan tujuan negara Indonesia atas politik luara negeri tersebut, berikut ini yang bukan merupakan rumusan tujuan negara yang dikemukakan Muahamad Hatta adalah...
a. Mempertahankan kemerdekaan bangsa
b. Mengisi kemerdekaan bangsa
c. Meningkatkan perdamain internasional
d. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa
e. Mendapatkan barang-barang yang diperlukan dari luar negeri

28. Pengertian umum perjanjian internasional yang mengatakan bahwa perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan antara bangsa-sangsa dan bertujuan untuk mengakibatkan akibat-akibat hukum tertentu dikemukakan oleh...
a. Adam Malik
b. Ir. Soekano
c. Muchtar Kusuma Atmaja
d. Umar Wirahadi Kusumah
e. Muhamad Hatta

29. Perjanjian yang bertujuan untuk memberi nama suatu catatan dari persetujuan mengenai ha-hal penting, tetapi yang tidak bersifat politik tinggi disebut...
a. Treaties
b. Convention
c. Agreement
d. Charter
e. Declaration

30. Perjanjian internasional yang bersifat sementara dengan maksud akan diganti dengan peraturan yang permanen dan terperinci disebut...
a. Modus Vivendi
b. Convention
c. Agreement
d. Final Act
e. Declaration

31. Berikut ini adalah perjanjian Internasional menurut isinya adalah...
a. perjanjian bilateral
b. perjanjian antar negara
c. perjanjian antar kepala negara
d. perjanjian antar pemerintah
e. perjanjian bidang ekonomi

32. Berikut ini yang merupakan jenis perjanjian yang memiliki sifat menentukan adalah...
a. perjanjian tentang tapal batas negara
b. perjanjian tentang perdagangan
c. perjanjian tentang pengiriman tenaga kerja
d. perjanjian tentang pertukaran pelajar
e. perjanjian tentang ekspor-impor

33. Tahapan umum pembuatan perjanjian secara berurut adalah...
a. Negotiation – Ratification – Signature
b. Ratification – Negotiation – Signature
c. Signature – Ratification – Negotiation
d. Negotiation – Signature – Ratification
e. Signation – Negotiation – Ratification

34. Di Indonesia ada enam kelompok materi perjanjian internasional yang harus mendapat persetujuan DPR sebelum pemerintah menandatangani, berikut ini yang bukan bagian dari enam kelompok tersebut adalah masalah...
a. Politik
b. Ekskpor non migas
c. perdamaian
d. pertahanan dan keamanan negara
e. perubahan wilayah atau penetapan batas wilayah

35. Deklarasi pembentukan ASEAN ditanda tangani oleh perwaklan 5 negara , berikut ini yang bukan merupakan negara yang ikut dalam tanda tangan pembentukan ASEAN adalah...
a. Indonesia
b. Malaysia
c. Filipina
d. Singapura
e. Brunei Darussalam

36. Arti warna biru dalam lambang ASEAN melambangkan...
a. Kesucian
b. Kesejahteraan
c. Perdamaian dan stabilitas
d. Persatuan
e. Kesetiakawanan

37. Memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara merupakan...
a. Semangat berdirinya ASEAN
b. Maksud dan tujuan ASEAN
c. Motto ASEAN
d. Latar belakang berdirinya ASEAN
e. Pendidikan tentang ASEAN

38. Berikut ini yang merupakan bagian dari Prinsip-Prinsip Dasa Sial Bandung adalah...
a. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soal-soal dalam negeri negara lain
b. Mengembangkan saling pengertian dan kerja sama antar bangsa anggota Asia-Afrika
c. Membicarakan dan mengatasi masalah-masalah sosial, ekonomi dan lain-lain
d. Memperhatikan masalah khusus kepentingan bangsa-bangsa anggota Asia-Afrika.
e. Memperhatikan posisi Asia-Afrika dan bangsa-bangsa dalam dunia serta partisipasi yang dimainkan demi perdamaian dan kerja sama dunia.

39. Berikut ini yang bukan merupakan isi dari prinsip-prionsip Dasa Sila Bandung adalah...
a. Membicarakan dan mengatasi masalah-masalah sosial, ekonomi dan kebudayaan, serta membina hubungan antar sesama.
b. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional
c. Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama
d. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa-bangsa besar maupun kecil
e. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serat asas-asas yang termuat dalam Piagam PBB

40. 51 Negara peserta konfrensi pembentukan PBB di San Fransisco pada tahun 1945 disebut ...
a. Members class
b. Original members
c. Subsequent members
d. Original Class
e. Members Original

41. Berikut ini yang bukan merupakan subjek hukum internasional adalah...
a. Negara
b. Palang Merah Internasional
c. Bank Pembangunan Asia
d. Organisasi Internasional
e. Tahta Suci

42. Berikut ini yang merupakan sengketa/masalah internasional dalam bidang politik adalah...
a. Adanya sejumlah negara yang memiliki reaktot nuklir
b. Masalah lingkungan dan penanganannya seperti pencemaran laut akibat uji coba nuklir
c. Terorisme internasional
d. Penularan dan penanggulangan penyakit
e. Pelanggaran hak asasi manusia

43. Penyelesaian sengketa internasional secara damai adalah cara yang terbaik, berikut ini yang merupakan penyelesaian sengketa internasional secara damaia adalah...
a. Reprisal
b. Perang
c. Retorsi
d. Arbitrase
e. Blokade

44. Berikut ini yang merupakan penyelesaian sengketa internasional dengan kekerasan adalah...
a. Negosiasi, mediator atau konsiliasi
b. Blokade
c. Oleh mahkamah internasional
d. Penyelesaian di bawah PBB
e. Arbitrase

45. Pembalasan yang dilakukan oleh suatu negara terhadap tindakan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh negara lawan dalam suatu sengketa disebut...
a. Reprisal
b. Perang
c. Retorsi
d. Arbitrase
e. Blokade

46. Agar peperangan yang terjadi antar negara tidak bertindak brutal, maka diatur tentang perlindungan korban perang atau pertikaian bersenjata dalam aturan yang disebut...
a. Konvensi Wasington
b. Konvensi Jenewa
c. Konvensi Den Hak
d. Konveni Dunia
e. Konvensi perang

47. Berikut ini yang bukan merupakan penyelesaian sengketa internasional dengan kekerasan bukan perang adalah...
a. Reprisal
b. Embargo
c. Retorsi
d. Arbitrase
e. Blokade

48. Yang biasa disebut dengan konvensi Tata Cara Perang adalah
a. Konvensi Wasington
b. Konvensi Jenewa
c. Konvensi Den Hak
d. Konveni Dunia
e. Konvensi perang

49. Embargo dan pemboikotan barang merupakan penyelesaian sengketa yang biasa disebut...
a. Blokade masa damai
b. Blokade masa perang
c. Main hakim sendiri
d. Reprisal
e. Arbitrase

50. Keputusan Mahkamah Internasional terhadap sengketa internasional bersifat final, artinya...
a. Tidak dimungkinkan kasasi
b. Harus segera di eksekusi
c. Tidak diberi peluang untuk banding
d. Harus dihadiri oleh para pihak atau pengacaranya
e. Memihak pihak ketiga

SELAMAT DATANG

Blog ini dibuat untuk mempermudah siswa/i SMK Islamic Village memperoleh informasi tentang pembelajaran PKn dari sekolah.
Kepada siapapun selain siswa/i SMK Islamic Village dapat memanfaatkan isi dari Blog ini yang semata-mata hanya untuk kebaikan. sebagai guru dan manusia biasa saya mohon maaf apabila ternyata ada hal-hal yang kurang tepat, kiranya dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.